Pulau Socorta Tempat Bersemayam Mahluk Mitologi
Socorta atau Sokorta merupakan sebuah pulau misterius yang sering di sebut – sebut sebagai tempat untuk mengurung Dajjal. Dajjal sering disebutkan sebagai sang mahluk mitologi yang dikaitkan sebagai petanda akhir jaman. Dajjal sering juga diceritakan dalam berbagai kitab suci dimana salah satunya menyebutkan jika Dajjal sedang di kurung di sebuah pulau kecil yang ada di negara Yaman.
Pulau Socorta bahkan mendapatkan julukan karena kondisi ekologinya yang tak umum dan kehidupan masyarakatnya yang tak biasa. Pulau ini juga mendapat julukan sebagai pulau alien untuk di era modern sekarang ini. Julukan aneh ini muncul karena pulai ini ditumbuhi oleh beragam tumbuhan unik dan terdapat banyak hewan eksotis yang tak akan bisa ditemui di tempat lain.
Karakteristik iklim dan geologi pulau ini membuat flora dan fauna yang tumbuh di pulau ini dijuluki pulau alien. Dari sekitar 800 flora yang tumbuh di pulau ini 393 diantaranya merupakan tanaman endemik yang hanya tumbuh di pulau Socorta. Salah satu tumbuhan pulau alien ini adalah pohon Darah Naga ( Dracanea Cinnabari ) yang sekaligus menjadi ikon pulau ini.
Pohon ini biasanya sering digunakan oleh penduduk lokal sana untuk digunakan sebagai ramuan obat yang konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Selain pohon ajaib tersebut masih ada flora yang unik lainnya seperti tanaman raksasa Dorstenia , Dendrosicyos. Pohon Delima Socotra 9 ( punica protopunica ) dan masih banyak lagi.
Promo 100% Sabung Ayam S1288 & SV388
Sedangkan untuk faunanya pulau alien ini merupakan gudangnya hewan cantik nan eksotis. Di pulau ini terdapat spesias burung , kepiting , hingga laba – laba yang langka. Jumlah fauna endemik ini juga terdapat lumanyan banyak yaitu sebesar 90 % jenis reptil dan 44 jenis burung. Yang secara keseluruhannya hanya terdapat di pulau alien ini saja.
Ada beberapa ekor burung yang menjadi icon untuk pulau alien ini yaitu Socorta Starling Onychognathus Frater. Burung Socotra Sunbrid Nectarinia Balfouri ,Socotra Sparrow Passer Insularis , dan Grosbeak Socotra Rhynchsostruthus Socotranus.
Selain ini masih ada kalajengking biru yang juga diketahui hanya dapat ditemui di pulau ini saja dan beragam hewan eksotus lainnya. Meski banyak fauna dan flora yang begitu mempesona.
Namun kehidupan 40 ribu warga Socorta bisa dibilang seolah terhenti oleh waktu dan di selimuti misteri. Di lokasi pulau Socorta yang terisolasi dari dunia membuat kehidupan warga di sana mirip dengan masyarakat yang berasal dari peradaban kuno.
Baik itu dari segi kehidupan sehari – hari, hingga perniagaanya. Di pulau ini tidak mengenal mata uang apapun, masyarakat di sana menggunakan sistem barter untuk segala kebutuhan sehari – hari mereka. Warga Socorta yang mayoritas menjadi peternak dan petani. Biasanya mereka jika ingin membutuhkan barang untuk kebutuhan sehari – hari mereka akan melakukan barter dengan hasil perternakan mereka ataupun hasil pertaniannya.
Mereka juga masih mengunakan tabib lokal sebagai rujukan jika ada yang sakit. Dengan keadaan lingkungan yang ada di Pulau ini seolah tidak pernah tersentuh akan moderenisasi. Penduduk di sana masih setia menjaga tradisi leluhur mereka, sehingga mereka seolah terperangkap oleh waktu.